Ilustrasi (sumber: Pixabay)

Reporter: M Najmuddin Kholish dan Tunjung Senja Widuri
Editor: Lailatul Fitriani

Selama berlangsungnya proses pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BEM Unair 2019 pada pekan lalu, kerap terdengar wacana mengenai one man one vote yang timbul sebagai bentuk ketidaksetujuan terhadap sistem perwakilan yang berlaku.

Senada dengan itu, hasil survei yang dilakukan LPM Retorika FISIP Unair menunjukkan hanya 9 persen mahasiswa yang merasa terwakili suaranya oleh Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM). Tak hanya itu, survei turut menunjukkan angka sebesar 90,8 persen terkait tidak puasnya responden terhadap sistem pemilihan yang berlaku.

Usai pelantikan organisasi kemahasiswan yang berlangsung di Aula Amerta pada Selasa (2/4) siang, LPM Mercusuar menemui Ketua – Wakil Ketua BEM Unair serta Ketua DLM guna menanyakan langkah apa yang akan dilakukan untuk menyikapi berkembangnya wacana one man one vote di kalangan mahasiswa.

Perlunya Kolaborasi BEM dengan DLM

Agung Tri Putra, Ketua BEM 2019 terpilih mengatakan akan bergerak setelah adanya jaring aspirasi mahasiswa yang dilakukan oleh DLM.

“Ketika DLM sudah melakukan jaring aspirasi, kita siap kawal. Terkait itu bukan ranah BEM, maka seharusnya narasinya dibawa oleh teman-teman DLM,” tegas Agung.

Satria Aji, Wakil Agung berharap DLM tahun ini lebih kolaboratif dibanding DLM tahun lalu dalam hal jaring aspirasi.

“Harapannya teman-teman DLM tahun ini juga mau kolaborasi dengan kita. Soalnya kan enggak mungkin tanpa adanya data dari jaring aspirasi tiba-tiba kita ngomong one man one vote, itu kan asumsi berarti,” ucap mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat tersebut.

DLM Sudah Diskusi dengan Dirmawa

Bagus Feri Santoso, Ketua DLM menyebut bahwa internal DLM sudah membicarakan wacana one man one vote dan mendiskusikannya secara kecil-kecilan dengan Direktorat Kemahasiswaan.

“DLM sendiri kemarin sudah ada omongan dari BPH dan internal yang hadir. Dalam artian, aspirasi tersebut, meskipun merupakan kampanye dari salah satu paslon, tetapi sudah kita diskusikan dengan pihak Dirmawa bahwa nanti itu (one man one vote -red) akan dikaji secara konstruktif dan baik,” papar Bagus.

Meskipun merupakan wacana yang banyak beredar, Bagus akui kalau wacana one man one vote bukan fokus utama DLM.

“Itu salah satu aspirasi saja. Poinnya adalah kita akan mengkaji dan mempertimbangkan,” ucapnya mengakhiri perbincangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WordPress › Galat

Ada eror serius pada situs web Anda.

Pelajari lebih lanjut tentang pemecahan masalah di WordPress.