11 oktober 2022
Sejarah kelam itu tercatat
Si kulit bundar yang disebut sebagai pemersatu
Malah membuat seolah-olah harga diri senilai dengan nyawa seorang insani.
Kanjurahan pun jadi saksi
Begitu remuknya persekbolaan maltepe escort negeri ini
Entah supporter yang masuk lari kelapangan
Atau aparat yang bebas menendang sana sini
Bahkan hingga sekumpulan gas air mata terlontar ke hadapan
Buat terikan penuh dengan jeritan.
Anarkis terlihatnya
Teriak mereka seakan tak percaya pada kekalahan
Namun tak disangka
Kekalahan itu senilai dengan nyawa.
Tangis dunia melihatnya
Dan mengheningkan ciptapun bergema di mana-mana
Lekas membaik sepakbola negeriku
Karena tak ada nyawa yang senilai sepakbola.
Penulis : Samsul Arifin
Editor : Primanda Andi Akbar