(Gambar: Akun instagram resmi Pemira FPK 2020)

Pemira Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) 2020 menetapkan Ketua-Wakil Ketua BEM terpilih pada Sabtu (19/12). Ardhy Firmansyah dan Alifa Hafiizha berhasil mengungguli kotak kosong dalam pemilihan yang digelar pada Jumat (19/12) lalu.

Fenomena melawan kotak kosong disebabkan lantaran tidak adanya pendaftar hingga akhir masa perpanjangan. Alanosi, Ketua KPUM FPK saat dihubungi LPM Mercusuar pada Sabtu (19/12) mengatakan ia tidak bisa menyebut alasan mahasiswa tidak memiliki inisiatif mendaftar pada ajang pemira FPK tahun ini.

“Kalau saya pribadi mungkin karena teman-teman memiliki pilihannya masing-masing. Teman-teman KPUM tidak bisa memaksa,” ujarnya melalui panggilan Whatsapp.

Masih berkaitan dengan antusiasme pendaftar, satu-satunya pasangan calon pendaftar, Ardhy-Alifa baru mengirimkan berkas pencalonan pada beberapa jam menjelang batas akhir pendaftaran.

“Satu paslon ini pun daftarnya juga di hari terakhir, kurang beberapa jam penutupan baru masuk berkasnya,” terangnya.

Diketahui, kasus pasangan calon tunggal melawan kotak kosong pada pemira FPK sudah pernah terjadi sebelumnya, yakni di tahun 2018. Namun, kemenangan selalu dipegang pihak paslon tunggal.

“Sebenarnya kalau dengar dari kabar burung, kabar dari teman-teman bisa lebih dari satu calon pendaftar, cuman ketika masuk di pemberkasan ternyata hanya satu,” lanjutnya.

Untuk menambah jumlah pendaftar pada ajang pemira kali ini, KPUM sempat melakukan perpanjangan pendaftaran. Perpanjangan dilakukan selama empat hari pasca penutupan.

“Kami lakukan perpanjangan karena kuota untuk anggota BLM per angkatan juga belum terpenuhi. Jadi, kami lakukan perpanjangan, tapi sampai akhir juga tidak ada pendaftar untuk ketua dan wakil BEM,” jelasnya.

Dalam melakukan proses pemilihan dan penghitungan suara, pemira FPK dibantu oleh palatform @dukungcalonmu. Seluruh mekanisme penghitungan dan proses berjalannya pemira diwadahi oleh platform tersebut hingga muncul nama-nama yang sah.

“Sistem database ini sudah dipegang sama pihak luar, dukungcalonmu. Semacam platform yang menaungi dan membantu mekanisme pemilihan online. Jadi penghitungan dilakukan oleh mereka, semua hasil udah ada, cuman aksesnya dipegang mereka,” ujarnya.

Diketahui, kejadian pasangan calon tunggal melawan kotak kosong juga dialami beberapa fakultas lain, seperti Fakultas Psikologi (FPsi) dan Fakultas Sains dan Teknologi (FST). Hal ini ditengarai lantaran rendahnya minat berpartisipasi mahasiswa dalam kontestasi Pemira 2020.


Penulis: Risma D.
Editor: L. Fitriani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WordPress › Galat

Ada eror serius pada situs web Anda.

Pelajari lebih lanjut tentang pemecahan masalah di WordPress.