oleh: Ms. X

Ketika saya sedang asyik menjelajahi timeline Instagram, saya terkejut dengan salah satu postingan teman saya yang berisikan screenshot instastory akun @gtejasakti yang setahu saya merupakan akun Instagram milik Mas Teja, Presiden BEM Unair. Dalam screenshotan tersebut, Mas Teja menjanjikan hadiah lima buah tiket VIP untuk menyaksikan Catatan Najwa di ACC, dengan syarat mengirimkan esai yang bertemakan RUU Free Sex, yang kemudian ia ganti menjadi RUU Penghapusan Kekerasan Seksual yang salah satunya akan mengarah ke Free Sex.

Saya pun kaget, inikah kualitas seorang aktivis kampus sekelas Presbem Unair? Saya sendiri tidak mempermasalahkan apabila Mas Teja tidak sepakat dengan RUU PKS. Namun yang membuat saya geram ialah Mas Teja dengan mudahnya melabeli RUU yang sebenarnya bertujuan untuk melindungi korban pelecehan seksual sebagai RUU yang akan menjurus ke Free Sex. Setahu saya, Mas Teja ini kan juga mahasiswa Fakultas Hukum, harusnya ia mampu mengkaji RUU ini dari aspek hukum tanpa terburu-buru mencap sesuatu berdasarkan sentimen negatif.

Dan lagi, setahu saya kan di kabinet BEM Unair ada Kementerian Pemberdayaan Perempuan. Lantas, apa gunanya mendirikan kementerian tersebut kalau ada isu seperti ini saja Presbemnya asal ceplos, bukannya dikaji secara objektif terlebih dahulu? Sayang apabila kementerian tersebut mengadakan event-event keperempuanan yang terbatas pada mempercantik diri atau seminar inspiratif yang entah benar-benar menginspirasi atau cuma menonjolkan euforianya saja. Seharusnya, kementerian ini ya juga ikut aktif mengkaji RUU ini dong, kan perempuan rentan terhadap pelecehan seksual.

Oh ya, Mas Teja, apakah tiketnya sudah laku? Kalau tidak, saya sih tidak kaget. Untuk apa sok-sokan berjaket akademis dengan persyaratan esai kalau temanya saja menandakan ketidakmampuan berpikir secara akademis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WordPress › Galat

Ada eror serius pada situs web Anda.

Pelajari lebih lanjut tentang pemecahan masalah di WordPress.