Tutorial video e-vote Pemira FISIP (Sumber: @kpumfisipua)
Beredarnya tangkapan layar email KPUM FISIP oleh akun instagram @slsblathirah menuai banyak komentar dari berbagai pihak. Pasalnya, diketahui email pengumpulan berkas paslon tunggal Ketua-Wakil Ketua BEM FISIP masuk pukul 21.34 melebihi batas waktu pengumpulan, yakni 21.30 WIB.
Banyak pula yang mempertanyakan bagaimana email KPUM tersebut bisa didapatkan dan tersebar luas.
LPM Mercusuar mencoba menghubungi Athirah sebagai pemilik postingan, namun tidak mendapat jawaban. Ketua KPUM, Alfenza juga tidak memberikan tanggapan saat dihubungi berkali-kali.
Akhirnya, salah seorang anggota KPUM yang tidak bersedia namanya disebut mau membuka suara. Saat dihubungi melalui sambungan telepon Whatsapp pada Rabu (27/1), Josep (bukan nama sebenarnya) memperkirakan salah satu anggota KPUM yang menjadi biangnya.
“Terkait yang nyebar itu, sepertinya memang di antara salah satu dari kami, tapi tidak tau siapa. Jadi, bukti itu dikirim oleh Humas ke grup KPUM, lalu tidak tahu siapa yang nyebar ke umum,” ungkapnya.
Dalam unggahan tersebut, banyak yang mempertanyakan kredibilitas KPUM karena adanya kejanggalan mengenai waktu pengumpulan berkas paslon tunggal yang melewati tenggat waktu, namun masih diterima.
Josep menyebut tidak ada pembahasan lebih lanjut di grup line KPUM mengenai hal itu. Setelah ada berkas masuk dari paslon tunggal ke email KPUM pada Selasa (19/1) pukul 21.34 WIB, Ketua KPUM menginstruksikan untuk segera menutup pendaftaran calon Ketua-Wakil Ketua BEM FISIP pada pukul 21.41 WIB, selisih 7 menit.
“Nggak ada pembahasan. Temen-temen menunggu sampai setengah 10 malam. Baru ada email masuk, Fenza bilang ayo ditutup aja karena udah ada satu nama masuk,” ujarnya.
Sempat terjadi perselisihan kecil di grup line KPUM menjelang detik-detik penutupan berkas pada Selasa (19/1) malam untuk kembali memperpanjang waktu pendaftaran. Hal itu lantaran pengumuman pendaftaran Ketua-Wakil Ketua BEM FISIP dirasa terlalu mepet.
“Sudah tidak bisa, kita KPUM sudah menunggu dari 17.00 diundur sampai 21.30, tapi partai-partai tidak memberi respon, ya sudah kita harus tegas mau tidak mau,” jawab Alfenza pada saat itu.
Tak hanya persoalan beredarnya email KPUM, muncul dugaan penggiringan opini terhadap salah satu koalisi pada video demo tutorial voting.
Pada video yang diposting akun official KPUM FISIP, pendemo memilih paslon nomor urut 1 dan calon DLM dari Koalisi Mencintai FISIP (Partai Cinta & Partai Mentari).
Josep mengungkap tanggung jawab perihal video tutorial tersebut sepenuhnya oleh penanggung jawab (PJ) Logistik dan Humas.
“Lebih ke PJ logistik dan humas. Karena di grup, ketua cuma menginstruksikan membuat video tutorial,” tuturnya.
Josep sendiri berharap KPUM FISIP bisa lebih netral dan seimbang pola dan porsinya di Pemira FISIP untuk ke depannya.
“Mungkin untuk anggota KPUM ini besok-besok misalkan dari ormek, harus dengan porsi yang seimbang. Kalau seperti ini kan ada beberapa yang mendominasi. Atau bisa mengambil dari mahasiswa yang netral, yang di belakangnya tidak ada yang jadi kompor. Jadi semuanya harus terbuka, dan dipikirkan bersama,” tukasnya.
“Kemarin juga salah satu anggota KPUM ada konsep, tapi tidak difloorkan secara terbuka dengan seluruh panitia. Jadi, tertutup. Jadi, memang udah ada gap di dalam internal KPUM,” tutupnya mengakhiri.
Saat ini, FISIP tengah melangsungkan pemungutan suara secara daring (e-vote) yang dimulai pukul 08.00 WIB hingga sore nanti pukul 16.00 WIB.
Penulis: Tata Ferliana, Rizma Ammay
Editor: L. Fitriani