Dialog publik calon DLM (Sumber: Official Account Instagram @pemirafebunair)

Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) FEB memberikan tanggapannya terkait persoalan administratif calon kandidat DLM yang tidak lolos. Sebelumnya, pada artikel LPM Mercusuar, calon kandidat yang tidak lolos mempertanyakan keputusan KPUM FEB tersebut.

Usai dihubungi kembali, Ketua KPUM FEB akhirnya bersedia memberikan keterangan secara langsung pada Sabtu (5/12). Ia menjelaskan alur pendaftaran calon kandidat Pemira FEB 2020.

“Nama-nama pendaftar yang diunggah melalui instastory akun resmi Pemira itu adalah nama dari pendaftar yang berkasnya masuk, tapi belum diverifikasi oleh KPUM, belum diteliti lagi,” jelas Bagus Yoga Swara saat ditemui di sebuah kafe.

Dia pun menegaskan bahwa KPUM tidak menerima berkas yang telat dikumpulkan dan tidak lengkap. Hal itu sudah sesuai dengan SK Pemira FEB.

“Jika tidak memenuhi SK, mau tidak mau ya tidak diloloskan,” ungkapnya.

Para pendaftar, lanjutnya, seharusnya berpedoman pada persyaratan yang telah dipublikasi melalui akun resmi Pemira FEB, baik melalui Instagram maupun LINE.

“Para pendaftar cukup mematuhi saja (syarat pendaftaran) apa yang dipublikasikan di OA Pemira. Kalau ada yang ditanyakan, tanya ke akun resmi juga, jangan secara chat personal,” tambah Yoga.

Terkait nama Aulia Alhadi yang dinyatakan lolos pada pengumuman calon kandidat Pemira pada Senin (30/11), Ketua KPUM FEB itu mengakui bahwa memang ada oknum tertentu yang meloloskan calon tersebut.

Namun, setelah dikaji ulang, berkas yang dikumpulkan oleh Aulia ternyata tidak memenuhi syarat sehingga diputuskan tidak lolos bersama dengan dua calon DLM lainnya, yaitu Septian Arda Eka Nurcahya dan Zusman Abiyahsyah.

“Berkas dia (milik Aulia) kita terima telat, jadi otomatis ya kita potong,” tutur Yoga.

KPUM FEB pun telah mengambil langkah tanggung jawab dengan menerbitkan SK Klarifikasi. SK tersebut berisi pernyataan maaf dan akan tetap menjaga nama baik calon kandidat DLM yang belum bisa lolos lantaran faktor ketidaklengkapan dan keterlambatan berkas administrasi.

“Pemimpin harus memiliki kedisiplinan sebagai bentuk integritas mereka. Jadi, calon seharusnya disiplin, termasuk dalam hal administratif,” tegas Yoga.

Ditanya mengenai oknum yang meloloskan Aulia, ia tidak memberikan keterangan lebih lanjut. Namun, dengan adanya insiden ini, Yoga menyebut para panitia perlu meningkatkan pengawasan selama proses Pemira FEB berlangsung.

“Kita ngga bisa menyebutkan itu siapa, tapi yang pasti pengawasan lebih kita tertibkan lagi,” pungkasnya.

Terakhir, ia juga berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali di kemudian hari.

Penulis: Astri Irmaulidiyah

Editor: Lailatul Fitriani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WordPress › Galat

Ada eror serius pada situs web Anda.

Pelajari lebih lanjut tentang pemecahan masalah di WordPress.