• Tentang Kami
  • Visi Misi
  • Struktur Organisasi
  • Kontak
Selasa, 13 April, 2021
No Result
View All Result
EMAIL
LPM Mercusuar
  • Seputar Kampus
  • Luar Kampus
  • Mild Report
  • Liputan Khusus
  • Catatan Redaksi
  • Citizen Report
  • E-paper
  • Lain-lain
    • Kolom Pembaca
    • Opini
    • Sastra
    • Imaji
    • Indeks
  • Seputar Kampus
  • Luar Kampus
  • Mild Report
  • Liputan Khusus
  • Catatan Redaksi
  • Citizen Report
  • E-paper
  • Lain-lain
    • Kolom Pembaca
    • Opini
    • Sastra
    • Imaji
    • Indeks
No Result
View All Result
LPM Mercusuar
Home Liputan Khusus

Selisik Suara Mahasiswa PSDKU Unair

25 November 2020
in Liputan Khusus
Reading Time: 6min read
A A
Selisik Suara Mahasiswa PSDKU Unair
Bagikan ke WABagikan ke TwitterBagikan ke LINEBagikan ke FB

Salah satu gedung PSDKU Unair Banyuwangi Kampus Sobo (Mercusuar/Tata Ferliana)

Berawal dari munculnya keluhan mahasiswa Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Banyuwangi saat Safari Kampus Calon Ketua-Wakil Ketua BEM Unair 2020 pada Oktober lalu. Almujaddidi, salah seorang mahasiswa PSDKU Banyuwangi menghubungi LPM Mercusuar usai membaca tulisan di website LPM Mercusuar mengenai tanggapan paslon terhadap keluhan mahasiswa PSDKU Unair.

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair kampus Banyuwangi itu pun menceritakan keluh kesahnya selama berkuliah di PSDKU serta nasib mahasiswa PSDKU Banyuwangi yang amat kontras dengan kampus utama di Surabaya.

Merespon hal itu, LPM Mercusuar mencoba mengulik terkait bagaimana potret kampus PSDKU Unair. Penyusuran data dan informasi tidak hanya dilakukan terhadap PSDKU Unair di Banyuwangi, tetapi juga di kampus Gresik serta Lamongan.

BACA JUGA

Pandemi dan Daring Satu Semester Lagi

Pandemi dan Daring Satu Semester Lagi

15 Februari 2021
Tanggapi Keluhan Mahasiswa, Eks-Koordinator PSDKU Banyuwangi: di Surabaya juga Kurang!

Tanggapi Keluhan Mahasiswa, Eks-Koordinator PSDKU Banyuwangi: di Surabaya juga Kurang!

25 November 2020

PSDKU Banyuwangi

Pembangunan PSDKU Unair Banyuwangi merupakan bentuk kerja sama antara Universitas Airlangga dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi. Kerja sama itu terjalin sebagai bentuk upaya Pemkab di bawah pimpinan Abdullah Azwar Anas untuk melengkapi kebutuhan dan infrastruktur pendidikan yang ada di Banyuwangi.

PSDKU Banyuwangi berdiri pada tahun 2014 berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tanggal 24 Juli 2014 No. 274/E/O/2014 tentang izin Penyelenggaraan Program Studi di Luar Domisili pada Universitas Airlangga di Banyuwangi.

Dikepalai oleh seorang direktur, Tjitjik Srie Tjahjandarie, Dra. Ph.D. yang menjabat pertama sejak didirikannya PSDKU Banyuwangi di masa kepemimpinan Prof. Fasichul Lisan (2014-2015). Setelah rektor berganti menjadi Prof. Nasih, status kepemimpinan dari direktur diubah menjadi koordinator. Prof. Suryanto kemudian menjabat koordinator menggantikan Tjitjik.

Pergantian pemimpin dari direktur menjadi koordinator tampaknya berdampak pada pembangunan PSDKU yang hanya jalan di tempat. Direktur memiliki otoritas penuh akan PSDKU, sementara koordinator hanya menjalankan tugas koordinasi antara PSDKU dengan Rektorat Unair sehingga segala hal dijalankan atas perintah rektor.

Di sisi lain, Pemkab Banyuwangi telah menyediakan lahan untuk pembangunan kampus PSDKU Unair di 10 titik yang terpisah. Sementara Unair menginginkan lahan masih dalam satu kawasan yang sama. Tidak ditemui titik jelas pembangunan di 10 titik itu, Unair masih bertahan dengan kampus Banyuwangi di Giri dan Sobo.

Sejak awal berdiri hingga kini, lahan yang dipakai PSDKU Banyuwangi merupakan lahan pinjam pakai antara Unair dengan SMAN 1 Giri, dan di satu titik merupakan lahan yang masih menjadi milik SDN Model Banyuwangi.

Lantaran lahan yang masih menumpang, tak heran jika beberapa akses seperti lapangan dan kantin harus dipakai bersama dengan siswa SMAN 1 Giri.

“Gedung kita berdampingan banget sama SMA itu, hanya dibatasi tembok aja tapi ada celah yang menghubungkan langsung ke SMA. Lahan parkirnya juga milik bersama, cuma anak SMA jarang parkir di sana karena sungkan sama mahasiswa,” tutur Almujaddidi pada Selasa (3/11) melalui sambungan Whatsapp.

Almujaddidi atau kerap disapa Ajo, kemudian mengisahkan betapa suramnya kampus yang menjadi tempatnya bernaung sejak 2018 itu.

“Untuk laboratorium yang digunakan buat praktik saja, di kampus Giri hanya ada tiga laboratorium umum, yakni laboratorium pakan dan nutrisi, laboratorium biologi dan anatomi, dan laboratorium instrumen. Kampus Sobo malah hanya ada dua, yaitu laboratorium AVA dan laboratorium gizi yang dipakai bersama-sama oleh prodi Kedokteran Hewan, Kesehatan Masyarakat, dan Budidaya Perairan,” paparnya.

“Kita jadi merasa terbatas dalam beberapa mata kuliah untuk melakukan praktikum,” lanjut Wakil Sekretaris Jenderal Kementerian Kastrat KM PSDKU Banyuwangi itu.

Hal lain yang luput dari perhatian, yaitu lambatnya pembangunan gedung baru di kampus Giri yang tak kunjung selesai. Berdasarkan pantauan tim redaksi LPM Mercusuar saat berkunjung langsung ke PSDKU Banyuwangi, Kamis (19/11), bangunan baru tersebut terletak di sisi kiri bangunan utama, berhadapan langsung dengan lapangan basket dan lahan parkir kampus Giri PSDKU Banyuwangi.

Pembangunan gedung itu rencananya digunakan untuk menambah jumlah ruang perkuliahan dan laboratorium, tetapi hingga sekarang, belum 100% rampung. Dari total tiga lantai, baru dua lantai selesai dikerjakan, sementara satu lantai yang tersisa dibiarkan mangkrak. Kondisinya kumuh, jauh dari kata layak untuk dihuni.

“Jadi memang benar-benar kosong, dan tempatnya menyeramkan,” imbuh Ajo.

Keterbatasan fasilitas membuat mahasiswa merasa terbatas dan tidak bebas mengembangkan minat serta bakatnya. Bahkan, tak jarang mahasiswa harus bergantian memakai ruang kelas dengan siswa SMAN 1 Giri apabila ada kegiatan organisasi seperti rapat atau kajian diskusi.

“UKM kalau di sini disebutnya komunitas minat dan bakat. Memang nggak banyak, tapi cukup menampung teman-teman. Hanya saja keterbatasan fasilitas membuat kita tersendat mengembangkan minat dan bakat. Teman-teman organisasi saja jika ada rapat atau kajian diskusi suka bentrok antara satu dengan yang lain,” jelasnya.

Ajo menyebut mahasiswa telah berulang kali menyuarakan keluh kesah pada pihak kampus, namun hingga saat ini tidak menemui titik terang. Berbagai cara dilakukan termasuk melalui platform BEM Unair supaya dipertemukan dengan rektor, namun tak mendapat respon.

“Audiensi itu sudah berkali-kali dilakukan, bisa dilihat di OA KM PSDKU Unair yang 2019 itu ada press rilis, beberapa kali kami melakukan audiensi dengan Pemkab, Koordinator, bagian administrasi umum Pemkab,” tutur Ajo.

Audiensi tidak membuahkan hasil, justru mereka mendapat peringatan untuk tidak mempublikasi hal-hal semacam itu lagi.

“Kita diberi peringatan. Jangan mempublish hal-hal begini, apalagi di media sosial. Nanti bisa-bisa kena sanksi UU ITE, akhirnya ya tidak terlalu mempublish di media sosial untuk hal ini,” pungkasnya.

D3 Keperawatan Unair Kampus Gresik dan Lamongan

Senada dengan mahasiswa PSDKU di Banyuwangi, keluhan yang sama muncul dari mahasiswa kampus Gresik dan Lamongan.

Kampus yang ada di Gresik dan Lamongan itu dulunya merupakan Akademi Keperawatan yang kemudian bergabung dengan Unair pada 21 Desember 2017. Bergabungnya dua institusi itu disahkan pada 2 januari 2018 berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor 63/UN3/2018.

PSDKU Gresik sendiri berada di Jl. Dr. Wahidin S.H., Kebomas. Lokasinya masih dalam satu lahan dengan kantor dinas BKKBN tanpa pemisah/batas di antara keduanya. Sementara PSDKU Lamongan berada di lokasi lama Akper di Jl. Kusuma Bangsa, Tumenggungan.

Lagi-lagi persoalan fasilitas menjadi keluhan utama. Mulai dari laboratorium, peralatan praktikum, perpustakaan, ruang berkegiatan non-akademik, musala, dan kantin yang kurang memadai, hingga masalah birokrasi yang hanya bisa diurus di Unair Surabaya.

“Fasilitas laboratoriumnya kurang banget. Ruangannya kecil jadi kadang praktikum di kelas. Alat-alatnya juga kurang banget, mesin EKG masih yang lama, printilan-printilan yang ternyata lab nggak punya,” ungkap Icha Nur, mahasiswa D3 Keperawatan Gresik, Kamis (12/11).

“Pernah waktu itu dateng AEE lihat standnya FKp. Fasilitas yang mereka punya jauh lebih lengkap dan terkini. Kalau dibandingin di sini jauh, pantom aja udah pada kusam, copot-copot dan udah rusak. Padahal sama-sana bayar UKT ya, tapi kenapa punyaku jelek banget,” imbuhnya.

Hal yang sama terkait kurangnya fasilitas laboratorium dituturkan Ketua Hima D3 Keperawatan di Lamongan.

“Untuk labnya memang kurang karena kadang ada beberapa alat yang sudah lama tidak di pakai, terus alat yang terbatas akhirnya kita beli sendiri,” ujar Vita melalui pesan Whatsapp.

Namun, Vita mengaku fasilitas lain di Lamongan sudah cukup hanya saja perlu ditingkatkan lagi.

“Menurut saya kondisi kelas udah nyaman. Ada taman, kantin, parkiran, dan musala. Perpustakaan juga bersih, tapi jarang buka,” tuturnya.

Sementara Icha yang kampusnya sering kebanjiran berharap, Unair tidak hanya gencar melakukan pembangunan di kampus utama saja. Menurutnya, semua berhak mendapat fasilitas yang sama sekalipun itu prodi baru.

Sekelumit keluhan mahasiswa luar kampus utama tersebut menjadi pengingat bahwa masih ada hak-hak mahasiswa yang harus dipenuhi. Pemerataan pembangunan dan fasilitas semestinya dilakukan guna memenuhi kebutuhan mahasiswa, baik mahasiswa kampus utama maupun PSDKU.


Penulis: Dewi Manjasari, L. Fitriani.
Editor: L. Fitriani

Previous Post

KPUM FST Rencanakan Pemilihan Ulang sebagai Solusi Golput dan Suara Imbang

Next Post

Tanggapi Keluhan Mahasiswa, Eks-Koordinator PSDKU Banyuwangi: di Surabaya juga Kurang!

Artikel Terkait

Pandemi dan Daring Satu Semester Lagi

Pandemi dan Daring Satu Semester Lagi

15 Februari 2021
Tanggapi Keluhan Mahasiswa, Eks-Koordinator PSDKU Banyuwangi: di Surabaya juga Kurang!

Tanggapi Keluhan Mahasiswa, Eks-Koordinator PSDKU Banyuwangi: di Surabaya juga Kurang!

25 November 2020
KPUM FST Rencanakan Pemilihan Ulang sebagai Solusi Golput dan Suara Imbang

KPUM FST Rencanakan Pemilihan Ulang sebagai Solusi Golput dan Suara Imbang

16 November 2020
Resmi Dibuka, KPRF FKM Siap Terima Calon untuk Pemira

Resmi Dibuka, KPRF FKM Siap Terima Calon untuk Pemira

13 November 2020
BEM Unair Dianggap Kurang Kawal Isu Lingkungan, Paslon Berikan Tanggapan

BEM Unair Dianggap Kurang Kawal Isu Lingkungan, Paslon Berikan Tanggapan

22 Oktober 2020
Tanggapan Paslon Satu dan Dua Terkait Masalah Kesehatan Mental

Tanggapan Paslon Satu dan Dua Terkait Masalah Kesehatan Mental

21 Oktober 2020
Next Post
Tanggapi Keluhan Mahasiswa, Eks-Koordinator PSDKU Banyuwangi: di Surabaya juga Kurang!

Tanggapi Keluhan Mahasiswa, Eks-Koordinator PSDKU Banyuwangi: di Surabaya juga Kurang!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Konsolidasi bertajuk "Eval Total Kebijakan: Polemik Pembelajaran Jarak Jauh” yang diadakan BEM Unair pada Rabu (3/3)

Perwakilan PTN, PTS, Maupun PTKIN Keluhkan Mekanisme Penurunan UKT

5 Maret 2021
Tumpukan sampah di TPA Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat (Gambar: Mata Mata Politik)

Gerakan Peduli Sampah Gagasan BEM Unair

4 Maret 2021
Bantuan Kuota Berlanjut,  Berikut Perbedaan 2020 dan 2021

Bantuan Kuota Berlanjut, Berikut Perbedaan 2020 dan 2021

3 Maret 2021
Poster film Pad Man yang rilis pada 2018

Pad Man: Perempuan India Harus Keluar dari “Kekakuan” Tradisi

9 Maret 2021
SNMPTN Kini Ada Ekstraknya

Ganjilnya UKT Camaba Unair Jalur SNMPTN

Eksekusi Wacana One Man One Vote di Tangan BEM dan DLM 2019

Polemik Kebijakan Unair Menyambut Pemilu

Bagaimana Seharusnya Kita Menanggapi Musibah?

Bagaimana Seharusnya Kita Menanggapi Musibah?

H+1 Pembukaan Pendaftaran, Belum Ada Calon yang Mendaftar

Siapa Agung-Aji dan Vigo-Fahmi?

(Sumber gambar: Tirto.id)

Nilai Naik Meski Pemahaman Minim, Dosen Sebut Tak Ada Perubahan Indikator

4 April 2021
Potret kegiatan AKSARA yang berlangsung mulai 23-28 Maret 2021 (Sumber gambar: Dokumentasi pribadi panitia kegiatan)

Airlangga Dekat Masyarakat Surabaya Sukses Diselenggarakan di Sidotopo

31 Maret 2021
(Sumber Gambar: CNN Indonesia)

Menakar Kecepatan Vaksinasi dalam Mencapai Herd Immunity

23 Maret 2021
(Sumber Gambar: Pikiran Rakyat)

Menuju dua Dekade Partai Demokrat: Polemik KLB dan Isu Kudeta

19 Maret 2021
(Sumber gambar: Tirto.id)

Nilai Naik Meski Pemahaman Minim, Dosen Sebut Tak Ada Perubahan Indikator

4 April 2021
Potret kegiatan AKSARA yang berlangsung mulai 23-28 Maret 2021 (Sumber gambar: Dokumentasi pribadi panitia kegiatan)

Airlangga Dekat Masyarakat Surabaya Sukses Diselenggarakan di Sidotopo

31 Maret 2021
(Sumber Gambar: CNN Indonesia)

Menakar Kecepatan Vaksinasi dalam Mencapai Herd Immunity

23 Maret 2021
Twitter Facebook Instagram Youtube

LPM Mercusuar

Lembaga Pers Mahasiswa Mercusuar merupakan organisasi kemahasiswaan yang bergerak di minat dan bakat jurnalistik, yang berstatus badan otonom naungan BEM Universitas Airlangga.

Sekretariat

Sekretariat BEM Unair, Gedung Perpustakaan Kampus C Universitas Airlangga, Jl. Mulyorejo, Surabaya 60115

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Indeks
  • Peta situs

© 2021 LPM Mercusuar

No Result
View All Result
  • Seputar Kampus
  • Luar Kampus
  • Mild Report
  • Liputan Khusus
  • Catatan Redaksi
  • Citizen Report
  • Kolom Pembaca
  • Opini
  • Sastra
  • Imaji
  • E-paper
  • Lain-lain
    • Indeks
    • Tentang Kami
    • Struktur Organisasi
    • Visi Misi
    • Peta situs

© 2021 LPM Mercusuar