• Tentang Kami
  • Visi Misi
  • Struktur Organisasi
  • Kontak
Selasa, 13 April, 2021
No Result
View All Result
EMAIL
LPM Mercusuar
  • Seputar Kampus
  • Luar Kampus
  • Mild Report
  • Liputan Khusus
  • Catatan Redaksi
  • Citizen Report
  • E-paper
  • Lain-lain
    • Kolom Pembaca
    • Opini
    • Sastra
    • Imaji
    • Indeks
  • Seputar Kampus
  • Luar Kampus
  • Mild Report
  • Liputan Khusus
  • Catatan Redaksi
  • Citizen Report
  • E-paper
  • Lain-lain
    • Kolom Pembaca
    • Opini
    • Sastra
    • Imaji
    • Indeks
No Result
View All Result
LPM Mercusuar
Home Luar Kampus

Telusur Data: Jejaring Sosial Penolakan Omnibus Law di Twitter

2 November 2020
in Luar Kampus
Reading Time: 3min read
A A
Telusur Data: Jejaring Sosial Penolakan Omnibus Law di Twitter
Bagikan ke WABagikan ke TwitterBagikan ke LINEBagikan ke FB

Share of Voice by Sentiment #mositidakpercaya, (Sumber data: Droneemprit)

Tidak lama setelah pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Lapangan Kerja, media sosial kembali ramai disusul dengan trending #mositidakpercaya. Hal ini tampak pada aktivitas penggunaan tagar Twitter, baik dari kalangan mahasiswa, pelajar, hingga masyarakat sipil dalam rangka melakukan penolakan UU Cipta Lapangan Kerja atau Omnibus Law. Twitter menjadi salah satu media sosial yang masif digunakan untuk melakukan diskusi terbuka terkait pro dan kontra. Terhitung sejak Minggu (4/10) hingga akhir bulan Oktober (28/10),  tagar ini terus mengalami peningkatan. Tercatat ada sebanyak 374.808 tweet yang membicarakan #mositidakpercaya.

Terlihat pada Gambar 1, pembahasan mengenai Omnibus Law di Twitter pada mulanya didominasi kekecewaan dengan keputusan disahkannya UU Cipta Kerja. Namun, pasca pelaksanaan aksi di tanggal 8 Oktober, diskusi para pengguna Twitter kembali diwarnai dengan kepercayaan terhadap pemerintah. hal itu lantaran pada saat aksi, beberapa Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) dan Kepala Daerah berkomitmen untuk mendorong presiden agar mencabut Undang-Undang dan menggantinya dengan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang (Perppu).

Gambar 1 : The trends of posts by emotion #mositidakpercaya pada Droneemprit

Berdasarkan hasil analisis data dari diagram Droneemprit, sentimen pengguna Twitter pada pembahasan Omnibus Law lebih banyak bernilai negatif, hal ini menandakan suara pengguna jejaring sosial memilih kontra pemerintah (lihat gambar 2)

BACA JUGA

(Sumber Gambar: CNN Indonesia)

Menakar Kecepatan Vaksinasi dalam Mencapai Herd Immunity

23 Maret 2021
Sesi 3 Journalistik Talkshow melalui Zoom Meeting (Mercusuar/Risma)

Kupas Kesalahan Produk Jurnalistik dalam Penyebaran Infodemik

14 Maret 2021
Gambar 2 : Share of Voice by Sentiment #mositidakpercaya, data milik Droneemprit

Sentimen negatif itu dimiliki oleh pihak-pihak yang tidak setuju dengan disahkannya UU Cipta Lapangan Kerja. Grup yang tidak mendukung (kontra) dan mendukung (pro) pada pembahasan Omnibus Law di Twitter terlihat secara jelas melalui Social Network Analysis (SNA) untuk Mention dan Retweet  #mositidakpercaya

Gambar 3 : Social Network Analysis: Metion and Retweet Network #mositidakpercaya data milik Droneemprit

Diskusi pro dan kontra pada jaringan sosial di Twitter juga tidak lepas dari akun yang memiliki pengaruh besar bagi warganet. Lima akun Twitter yang sangat berpengaruh pada diskusi tampak pada Gambar 4, salah satu yang cukup berpengaruh pada tim kontra adalah akun dengan nama @AksiLangsung dan @PBHI_Nasional, cuitannya paling banyak diretweet oleh pengguna Twitter dengan kemampuan engagements lebih dari 10.000 pengguna.

Gambar 4 : Top Influencers by total retwetts #mositidakpercaya, data dari Droneemprit.

Data yang tersaji dari hasil analisis Droneemprit mengenai aktivitas jejaring sosial pengguna Twitter pada pembicaraan mosi tidak percaya terhadap Omnibus Law, dapat membuka dua arah pembicaraan masyarakat menjadi tim bukan pendukung (kontra) dan tim pendukung (pro). Gencarnya penggunaan tagar #mositidakpercaya berdampak secara nyata. Hal ini tampak dari adanya aksi turun massa yang mewarnai sejumlah daerah di Indonesia.


Penulis: Diyanah Shabitah
Editor: Risma D.

Previous Post

The Little Prince: Kedalaman Makna dalam Kesederhanaan Narasi

Next Post

Jelang Pemira Fakultas, Mekanisme E-Voting jadi Rencana

Artikel Terkait

(Sumber Gambar: CNN Indonesia)

Menakar Kecepatan Vaksinasi dalam Mencapai Herd Immunity

23 Maret 2021
Sesi 3 Journalistik Talkshow melalui Zoom Meeting (Mercusuar/Risma)

Kupas Kesalahan Produk Jurnalistik dalam Penyebaran Infodemik

14 Maret 2021
Bantuan Kuota Berlanjut,  Berikut Perbedaan 2020 dan 2021

Bantuan Kuota Berlanjut, Berikut Perbedaan 2020 dan 2021

3 Maret 2021
Ludruk Cak Durasim Sebagai Aset Budaya Kota Surabaya

Ludruk Cak Durasim Sebagai Aset Budaya Kota Surabaya

1 Desember 2020
Dramaturgi XV Sukses Pentaskan Kisah Nyai Ontosoroh

Dramaturgi XV Sukses Pentaskan Kisah Nyai Ontosoroh

22 Desember 2019
Poin-poin Tuntutan AKSI di Gedung Grahadi

Poin-poin Tuntutan AKSI di Gedung Grahadi

9 Oktober 2019
Next Post
Jelang Pemira Fakultas, Mekanisme E-Voting jadi Rencana

Jelang Pemira Fakultas, Mekanisme E-Voting jadi Rencana

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Konsolidasi bertajuk "Eval Total Kebijakan: Polemik Pembelajaran Jarak Jauh” yang diadakan BEM Unair pada Rabu (3/3)

Perwakilan PTN, PTS, Maupun PTKIN Keluhkan Mekanisme Penurunan UKT

5 Maret 2021
Tumpukan sampah di TPA Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat (Gambar: Mata Mata Politik)

Gerakan Peduli Sampah Gagasan BEM Unair

4 Maret 2021
Bantuan Kuota Berlanjut,  Berikut Perbedaan 2020 dan 2021

Bantuan Kuota Berlanjut, Berikut Perbedaan 2020 dan 2021

3 Maret 2021
Poster film Pad Man yang rilis pada 2018

Pad Man: Perempuan India Harus Keluar dari “Kekakuan” Tradisi

9 Maret 2021
SNMPTN Kini Ada Ekstraknya

Ganjilnya UKT Camaba Unair Jalur SNMPTN

Eksekusi Wacana One Man One Vote di Tangan BEM dan DLM 2019

Polemik Kebijakan Unair Menyambut Pemilu

Bagaimana Seharusnya Kita Menanggapi Musibah?

Bagaimana Seharusnya Kita Menanggapi Musibah?

H+1 Pembukaan Pendaftaran, Belum Ada Calon yang Mendaftar

Siapa Agung-Aji dan Vigo-Fahmi?

(Sumber gambar: Tirto.id)

Nilai Naik Meski Pemahaman Minim, Dosen Sebut Tak Ada Perubahan Indikator

4 April 2021
Potret kegiatan AKSARA yang berlangsung mulai 23-28 Maret 2021 (Sumber gambar: Dokumentasi pribadi panitia kegiatan)

Airlangga Dekat Masyarakat Surabaya Sukses Diselenggarakan di Sidotopo

31 Maret 2021
(Sumber Gambar: CNN Indonesia)

Menakar Kecepatan Vaksinasi dalam Mencapai Herd Immunity

23 Maret 2021
(Sumber Gambar: Pikiran Rakyat)

Menuju dua Dekade Partai Demokrat: Polemik KLB dan Isu Kudeta

19 Maret 2021
(Sumber gambar: Tirto.id)

Nilai Naik Meski Pemahaman Minim, Dosen Sebut Tak Ada Perubahan Indikator

4 April 2021
Potret kegiatan AKSARA yang berlangsung mulai 23-28 Maret 2021 (Sumber gambar: Dokumentasi pribadi panitia kegiatan)

Airlangga Dekat Masyarakat Surabaya Sukses Diselenggarakan di Sidotopo

31 Maret 2021
(Sumber Gambar: CNN Indonesia)

Menakar Kecepatan Vaksinasi dalam Mencapai Herd Immunity

23 Maret 2021
Twitter Facebook Instagram Youtube

LPM Mercusuar

Lembaga Pers Mahasiswa Mercusuar merupakan organisasi kemahasiswaan yang bergerak di minat dan bakat jurnalistik, yang berstatus badan otonom naungan BEM Universitas Airlangga.

Sekretariat

Sekretariat BEM Unair, Gedung Perpustakaan Kampus C Universitas Airlangga, Jl. Mulyorejo, Surabaya 60115

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Indeks
  • Peta situs

© 2021 LPM Mercusuar

No Result
View All Result
  • Seputar Kampus
  • Luar Kampus
  • Mild Report
  • Liputan Khusus
  • Catatan Redaksi
  • Citizen Report
  • Kolom Pembaca
  • Opini
  • Sastra
  • Imaji
  • E-paper
  • Lain-lain
    • Indeks
    • Tentang Kami
    • Struktur Organisasi
    • Visi Misi
    • Peta situs

© 2021 LPM Mercusuar