Credit: pinterest/cosmicislander

Penulis: Annisa Fitriani

Aku menemukanmu.
Dikala keterpurukan dan kebimbangan akan kehidupan.
Pengajaranmu berbekas di benak, dan juga otak.
Aku hanya budak, bocah, yang masih berada dalam jangkauan penindasan sang maha alam.
Kau merenggutku dari-Nya, perlahan membuatku jauh, terlampau jauh.
Kau menyesatkanku, hingga aku tak tahu arah jalan pulang.
Kau asik membawa ku, hingga kaupun bingung.
Kau termenung, memikirkan tak ada yang kau bawa selain aku.
Di saat itu, khafilah lewat.
Membawa puteri raja di atas punuk unta.
Harumnya mengalihkanmu.
Berbanding terbalik denganku.
Tengik terasa.
Kau tergiur untuk sepersekian lama.
Puteri dengan asihnya menawarkan bantuan.
Aku menolak, karena selalu ingin bersamamu.
Kau menerima, karena perlu penghidupan yang lebih dari aku.
dan akhirnya, aku kehilanganmu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WordPress › Galat

Ada eror serius pada situs web Anda.

Pelajari lebih lanjut tentang pemecahan masalah di WordPress.