Kedua paslon Ketua-Wakil Ketua BEM Unair 2019 saling berdebat pada Uji Masyarakat Kampus (UMK) yang diadakan di Lapangan Parkir Magister Manajemen Kampus B Universitas Airlangga, Rabu (20/3) malam. Penampilan kedua paslon mendapat apresiasi dari panelis. (MERCUSUAR/Faisal)

Reporter: Annisa Fitriani
Editor: M. Faisal Javier Anwar

Penampilan kedua paslon Ketua-Wakil Ketua BEM Unair 2019 pada Uji Masyarakat Kampus (UMK) yang dilaksanakan pada Selasa (19/3) malam di Lapangan Parkir Magister Manajemen, Kampus B, Universitas Airlangga mendapat apresiasi dari panelis.

“Acara berjalan bagus, tadi semua paslon bisa interaktif, dan bisa bersaing secara kekinian. Pasangan calon harus optimis dalam melangkah dan pelaksanaan program kerja,” tutur Galuh Teja Sakti selaku Ketua BEM Unair 2018.

“Pemaparan visi misi pasangan calon juga secara keseluruhan sudah mencakup semua kebutuhan mahasiswa,” tambah Rinaldi Yoga yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua BEM Unair 2017.

Selain memberi apresiasi, panelis juga menaruh harapan pada kedua paslon apabila telah terpilih nantinya.

“Bagaimana caranya kedua pasangan calon yang nantinya akan menjabat sebagai Ketua dan Wakil Ketua BEM UNAIR ini akan bersinergi dengan civitas akademika Universitas Airlangga, sehingga dapat support dan mewujudkan cita-cita kampus sesuai dengan Rencana Strategis Universitas dalam meraih 500 World Class University,” papar Rinaldi Yoga sebagai salah satu panelis.

Rangkaian acara yang diselenggarakan oleh PPK Universitas Airlangga ini berlokasi di depan gedung MM dengan menghadirkan beberapa panelis, antara lain dosen FKM Ilham Akhsanu Ridlo, S.KM., M.Kes, dosen FPK Dr. Shofy Mubarak, S.Pi., M.Si, Galuh Teja Sakti dan Rinaldi Yoga Tamara.

Uji Masyarakat Kampus yang berbentuk debat antar pasangan calon dan pemaparan jawaban terkait pertanyaan dari panelis dihadiri tim sukses kedua paslon dan juga mahasiswa dari berbagai jurusan di Universitas Airlangga.

Namun, panelis menyayangkan ada pertanyaan-pertanyaan yang kurang terjawab oleh kedua paslon.


“Ada beberapa hal yang menurutku bersifat substantif atau esensial, namun pemahaman kedua pasangan calon masih kurang. Contohnya seperti yang ditanyakan panelis terkait permasalahan dana bencana yang apakah bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain atau tidak, dalam sebuah kepengurusan pasti terjadi hal seperti itu. Ada beberapa pemahaman yang perlu dikembangkan lagi,” tambah Rinaldi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WordPress › Galat

Ada eror serius pada situs web Anda.

Pelajari lebih lanjut tentang pemecahan masalah di WordPress.